Akses Jalan Raya Dayeuhkolot terputus menyebabkan kendaraan baik roda dua maupun roda empat tak dapat melintas, Minggu (9/3/2025).
Kondisi tersebut lantaran banjir yang melanda wilayah Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, yang diakibatkan intensitas hujan cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Banyak pengendara dari arah Kota Bandung pun memutarkan kendaraannya ketika melihat kondisi Jalan Raya Dayeuhkolot, tepatnya mulai dari depan kantor Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri selulosa. Tak hanya itu, angkot-angkot, seperti angkot jurusan Banjaran-Tegalega berwarna krem dan jurusan Kalapa-Dayeuhkolot pun justru mengetem di sekitar Balai besar standarisasi dan pelayanan jasa industri selulosa.
Masyarakat pun terpaksa berjalan kaki menembus tingginya air yang hampir setinggi lutut orang dewasa.
Ternyata situasi ini pun dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk mencari rejeki lewat menyediakan transportasi serupa perahu karet atau dengan alat seadanya yang dapat mengapung di air.
“Semakin ke sana itu semakin dalam ketinggian airnya, jadi ya terpaksa jalan kaki saja,” ucap salah seorang warga, Deni Firmansyah (34), yang hendak bekerja ke wilayah kota Bandung.
Hal senada dirasakan Wahyu (28), warga Ciparay yang memilih menaikkan motornya ke penyewaan perahu yang disediakan masyarakat sekitar.
“Kemarin saya terjebak enggak bisa lewat akhirnya memutuskan buat meninggalkan motor. Dan hari ini, saya coba naikkan motor ke perahu buat tembus banjir, karena kalau dipaksakan jalan bakal mogok dan imbas ke mesin akan rusak,” katanya.(*)