Cibinong, Humas BRIN. Fasilitas-fasilitas riset yang dimiliki Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) senantiasa menarik minat berbagai kalangan. Tak terbatas para periset, para pelajar yang mempunyai minat riset pun turut tertarik mengetahui lebih jauh riset yang dilakukan BRIN berikut fasilitas risetnya guna mendapatkan pengalaman dan kesan secara langsung.
Kunjungan ilmiah pun dilakukan oleh para siswa SMA Negeri (SMAN) 1 Cibinong yang tergabung dalam anggota Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno di Cibinong, pada Kamis (05/01). Anggota KIR SMAN 1 Cibinong terdiri dari 62 siswa dan 3 guru pendamping.
Mereka mengunjungi tiga fasilitas riset dan laboratorium BRIN yang terdapat gedung Genomik, Museum Zoologicum Bogoriense (MZB), dan Integrated Laboratory of Bioproduct (ILAB). Peserta kunjungan didampingi langsung oleh Humas KST Soekarno dan Koordinator/Manajer fasilitas BRIN terkait.
Kunjungan di Laboratorium Genomik
Rangkaian kunjungan diawali di gedung Genomik BRIN yang disambut oleh Evan Maulana, Koordinator Laboratorium Genomik dan Lingkungan. Dirinya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pimpinan rombongan anggota KIR SMAN 1 Cibinong yang sudah berkunjung ke BRIN. “Diharapkan kunjungan ini dapat menambah wawasan, terkait ilmu pengetahuan sesuai dengan jurusan dan peminatan masing-masing siswa,” ujarnya.
Evan juga menjelaskan bahwa laboratorium Genomik terdiri dari empat lantai dengan pembagian laboratorium preparasi dan instrumentasi. Lantai pertama terdiri dari laboratorium preparasi, rekayasa yeast dan proksimat. Laboratorium preparasi berfungsi sebagai laboratorium persiapan konsumabel dan media, sedangkan laboratorium rekayasa yeast digunakan untuk kegiatan riset rekayasa (rekombinan protein) yeast. Sementara laboratorium proksimat digunakan untuk analisis proksimat (kadar air, kadarabu, serat kasar, protein kasar, karbohidrat dan lemak).
Lantai dua terdiri dari laboratorium instrumentasi kromatografi cair, kromatografi gas, preparasi molekuler, PCR, elektroforesis dan rekayasa mikroba. Alat kromatografi berfungsi untuk menganalisis metabolit sekunder. Untuk laboratorium preparasi molekuler sampai elektroforesis berfungsi untuk mendapatkan dna/rna dari organisme.
“Lantai tiga laboratorium kultur sel, stem sel, malaria digunakan untuk riset kesehatan, laboratorium kultur jaringan tanaman non gmo dan gmo untuk riset tanaman, dan laboratorium ivf untuk riset hewan atau peternakan. Lantai empat adalah laboratorium sekuensing untuk menentukan urutan basa nukleotida dari urutan suatu DNA organisme seperti adenin, timin, guanosin, dan sitosin,“ jelas Evan.
Pada kesempatan yang sama, Suciana Dewi, selaku guru pendamping dari SMAN 1 Cibinong menyampaikan terimakasih kepada Pihak BRIN yang telah memperkenankan dan secara penuh membantu dengan sangat baik dalam kunjungan studinya. “Alhamdulillah anak-anak senang karena banyak Ilmu yang didapat, terlebih lagi semua guide-nya ramah-ramah dan memberikan penjelasan dengan sangat baik,” ungkapnya berseri-seri.
“Maksud dan tujuan kami melakukan kunjungan ke KST Soekarno BRIN Cibinong khususnya pada tiga laboratorium yaitu Genomik, iLab dan MZB adalah untuk menambah wawasan peserta didik kami tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang belum didapat dari sekolah,” tutur Suciana.
Dirinya berharap dengan diadakan kunjungan dapat bermanfaat bagi peserta didik agar senantiasa termotivasi untuk mencari ilmu-ilmu baru dan menjadi referensi untuk penulisan karya ilmiah serta sebagai gambaran salah satu karir yang mungkin akan mereka pilih nantinya.
Kunjungan di MZB
Selanjutnya para siswa mengunjungi Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) di gedung Widyasatwaloka dan melihat-lihat koleksi spesimen hewan yang dipandu oleh Nova Mujiono, Koordinator Pelaksana Fungsi Pengelolaan Koleksi Zoologi BRIN. Nova mengungkapkan, “Berdasarkan ruang koleksi ada 7 kelompok hewan, antara lain: moluska dan invertebrata lain, krustasea, ikan, reptil dan amfibia, burung, serangga, dan mamalia. Jumlah koleksi MZB berkisar ratusan ribu.”
Dirinya juga menjelaskan bahwa seluruh koleksi spesimen mati yang telah dikumpulkan disimpan di dalam ruang koleksi yang secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok, yaitu koleksi basah yang diawetkan dengan alkohol dan koleksi kering. Hampir semua kelompok hewan diawetkan dalam koleksi basah dan koleksi kering, kecuali burung yang hanya diawetkan dalam koleksi kering,”jelasnya.
Nova berharap dengan adanya kunjungan ini, siswa KIR SMAN 1 Cibinong jadi mengetahui lebih dini tentang kekayaan fauna Indonesia lewat koleksi yang ada di museum, khususnya di MZB. “Ke depan mungkin ada yang berminat untuk melanjutkan kuliah di Biologi untuk belajar ilmu hewan,” ucapnya.
Kunjungan di iLab
Kunjungan para siswa KIR MAN 1 Cibinong berakhir di laboratorium Integrated Laboratory of Bioproduct (ILAB) yang dipandu oleh Maya Ismayati, Manajer Laboratorium Karakterisasi Terpadu BRIN. Dirinya menyampaikan kunjungan siswa SMAN 1 Cibinong merupakan sinyal positif adanya ketertarikan siswa terhadap dunia penelitian. “Semoga ke depannya bisa menjadi agen perubahan dalam dunia penelitian dalam menjawab permasalahan/tantangan di masa depan untuk Indonesia yang lebih baik lagi.
Maya menerangkan tentang Fasilitas iLaB yang terdiri dari gedung dua lantai dengan luas 3379 m2 dengan area workshop. Konsep integrasi iLaB ini mencakup karakterisasi bahan baku bioproduk, proses pembuatan bioproduk, pengembangan metode uji bioproduk yang terstandarisasi, serta pengujian, sertifikasi mutu, keandalan dan kehalalan bioproduk. Maya berharap, iLab sebagai OPEN FACILITY BRIN, ke depannya bisa lebih dapat dimanfaatkan lebih banyak stakeholder seperti akademisi, industri dan tentunya masyarakat umum,” pungkasnya (shf, thp/ed.sl)