Beberapa Makanan yang Sebaiknya Tak Dibeli di Supermarket Menurut Pakar

redaksi

redaksi

 

Hallo sahabat blessings

Tidak semua makanan di supermarket aman dikonsumsi. Seorang pakar keamanan makanan mengungkap, 5 makanan ini tidak akan pernah ia beli di supermarket karena alasan ini.
Supermarket menjadi salah satu tujuan banyak orang untuk belanja makanan. Memang harganya lebih mahal, tetapi produk yang ditawarkan cukup lengkap dan tempatnya lebih nyaman dibandingkan berbelanja di pasar.

Meskipun memiliki tempat yang terlihat lebih bersih dan nyaman, tetapi tidak semua makanan di supermarket aman dikonsumsi. Seorang pakar keamanan makanan, Jagdish Khubchandani mengungkap beberapa jenis makanan yang tidak akan pernah ia beli di supermarket.

Ia memilih tidak membeli beberapa jenis makanan tersebut karena berbagai pertimbangan. Merangkum huffpost.com, berikut 5 makanan yang disarankan untuk tidak dibeli ketika belanja di supermarket.

1. Buah potong

Sejumlah supermarket menjual buah-buahan utuh dan yang sudah berbentuk potongan. Meskipun buah potongan tampak lebih praktis dan mudah dimakan, tetapi itu bukan menjadi pilihan tepat.

Darin Detwiler, seorang pakar keamanan makanan mengungkap, ia melihat proses bagaimana proses buah itu dipotong. Menurut laporannya, pekerja di bagian produksi membersihkan lantai, tidak mencuci tangan, lalu memotong dan mengemas buah-buahan.

Membuat buah-buahan potong itu erat kaitannya dengan masalah kontaminasi silang. Seiring berjalannya waktu, buah itu menjadi tidak aman lagi dikonsumsi, dan patogen bahkan bisa berkembang sebelum buah itu dibeli.

2. Makanan siap saji

Makanan siap saji juga bisa ditemui dengan mudah di supermarket. Makanan ini menjadi pilihan tepat bagi mereka yang tidak punya waktu banyak menyiapkan makanan di rumah. Sayangnya, makanan siap saji juga mungkin dihinggapi patogen.

Makanan ini biasanya sudah siap dan dimaksudkan untuk dikonsumsi langsung dari wadahnya. Pembeli hanya perlu memanaskan kembali dan bisa mengonsumsinya langsung.

Menurut Detwiler, sulit menjaga makanan panas tetap panas dan makanan dingin tetap dingin. Makanan siap saji seperti itu seringkali disimpan dalam ‘zona bahaya’, yang menurut Departemen Pertanian AS berada dalam suhu antara 4 derajat celcius hingga 60 derajat celcius.

Saat makanan berada di zona bahaya ini, bakteri dapat berkembang biak dengan cepat dan membuat seseorang yang mengonsumsinya jatuh sakit. Terlebih, ketika makanan berada di dalam zona tersebut selama lebih dari dua jam.

Makanan siap saji di supermarket juga bisa menimbulkan risiko kontaminasi silang.

Untuk selengkapnya silahkan kunjungi artikel aslinya Disini ya

BERITA TERBARU