Arkeolog di Provinsi Henan, China tengah, baru-baru ini menemukan tembok kota kuno yang diperkirakan berasal dari Dinasti Xia awal, antara tahun 2070 hingga 1600 SM. Penemuan ini sangat signifikan karena Dinasti Xia dianggap sebagai dinasti pertama China dalam catatan sejarah, menandai transisi dari masyarakat suku prasejarah ke pemerintahan yang terstruktur. Keberadaan Dinasti Xia sendiri telah lama menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan, terutama karena kurangnya catatan tertulis dari periode tersebut. Namun, penemuan arkeologi baru-baru ini, termasuk di situs Liuzhuang, semakin memperkuat bukti keberadaannya.
Situs Liuzhuang yang terletak di Kabupaten Taikang, Kota Zhoukou, menunjukkan tembok-tembok tanah padat yang membentang lebih dari 80.000 meter persegi. Empat tembok ditemukan mengarah ke timur, barat, selatan, dan utara, dengan lebar antara 2,6 hingga 3,4 meter. Tembok-tembok ini dilengkapi dengan beberapa lapisan pelindung lereng di sisi luarnya. Struktur ini membentuk kota persegi panjang berukuran 126 meter panjang dan 100 meter lebar, dengan celah di tengah tembok selatan yang diyakini sebagai pintu masuk atau gerbang.
Menurut analisis penanggalan karbon-14, tembok-tembok tersebut dibangun, digunakan, dan kemudian ditinggalkan antara tahun 1964 SM dan 1833 SM, yang sesuai dengan periode Dinasti Xia awal. Penemuan ini tidak hanya menambah wawasan tentang sejarah China, tetapi juga memberikan informasi berharga mengenai teknik konstruksi yang digunakan pada masa itu. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu arkeolog yang terlibat dalam penelitian ini, “Penemuan ini merupakan langkah penting dalam memahami peradaban awal China dan bagaimana masyarakat pada waktu itu membangun struktur perkotaan mereka.”
Pentingnya Penemuan Ini bagi Sejarah China
Penemuan tembok kota ini sangat penting dalam konteks sejarah China. Dinasti Xia, yang sering dianggap sebagai periode transisi dari masyarakat suku prasejarah ke pemerintahan yang lebih terstruktur, telah menjadi subjek penelitian yang luas. Meskipun banyak peneliti meragukan keberadaan dinasti ini karena kurangnya bukti tertulis, penemuan baru ini memberikan dukungan yang kuat terhadap klaim tersebut. Seorang ahli sejarah menjelaskan, “Setiap penemuan baru dari periode ini menambah lapisan pemahaman kita tentang bagaimana China berkembang menjadi peradaban besar yang kita kenal sekarang.”
Selain tembok kota, penggalian di situs Liuzhuang juga menemukan 16 fondasi rumah kuno yang berasal dari budaya Longshan akhir. Budaya ini berkembang di daerah aliran sungai tengah dan bawah Sungai Kuning sebelum munculnya Dinasti Xia. Penemuan ini memberikan wawasan berharga tentang permukiman perkotaan awal dan teknik konstruksi pada masa itu, serta memperkuat studi sejarah tentang peradaban dan perkembangan perkotaan Tiongkok awal.
Temuan Lain yang Mendukung Bukti Sejarah
Penemuan di situs lain di Henan, seperti di Xinmi, juga mendukung temuan ini dengan penemuan reruntuhan istana dan lumbung yang berasal dari periode yang sama. Ini menunjukkan bahwa daerah tersebut merupakan pusat aktivitas sosial dan ekonomi yang signifikan selama periode Dinasti Xia. Arkeolog mencatat bahwa, “Setiap temuan baru di wilayah ini semakin memperkuat gambaran kita tentang kehidupan di China kuno dan bagaimana masyarakatnya berinteraksi satu sama lain.”