Hallo sahabat blessings…
Di bulan Ramadan, jam tidur seseorang berkurang lantaran harus bangun lebih awal untuk makan atau bahkan menyiapkan sahur yang menyebabkan rasa kantuk. Selain diakibatkan kurang tidur, rasa kantuk juga dipicu oleh efek setelah makan.
Lantas, apakah seseorang boleh tidur setelah sahur? Menurut pakar kesehatan tidur RS Mitra Kemayoran dr Andreas Prasadja, menegaskan tidur setelah sahur boleh-boleh saja dilakukan selama kondisinya sehat.
“(Nggak boleh tidur setelah sahur) itu mitos, kalau orangnya sehat nggak ada masalah,” kata dr Andreas saat dihubungi detikcom.
Akan tetapi, tidur setelah sahur tidak disarankan oleh pengidap sleep apnea atau memiliki kebiasaan mendengkur atau ngorok. Pasalnya, saluran pernapasan akan tersumbat dan berisiko menyebabkan henti napas ketika seseorang mendengkur.
“Jadi bayangin kalau orang ngorok itu saluran napasnya tersumbat-tersumbat, mengalami henti napas karena tersumbat, sehingga dia akan tercekik saat tidur. Jelas bahaya berhenti napas,” jelasnya.
Selain itu, efek samping tidur setelah sahur yaitu asam lambung naik. Hal ini dikarenakan makanan yang dikonsumsi sulit dicerna.
Lambung juga tidak dapat memproses makanan dengan cepat. Akibatnya, muncul penyakit lambung seperti GERD, gastritis (radang lambung), maag, dan penyakit lambung lainnya.
Gejala asam lambung naik biasanya meliputi rasa mual, nyeri dada, disertai panas dan tenggorokan seperti mengganjal. Untuk menghindarinya, disarankan tidur 2 jam setelah sahur.
Untuk selengkapnya kunjungi artikel aslinya Disini ya…