Hallo sahabat blessing
COVID-19 masih belum berhenti bermutasi. Kini, dunia digegerkan dengan kehadiran subvarian Omicron B.2.86 atau disebut varian Pirola.
COVID-19 varian Pirola ini punya ‘kelebihan’ tersendiri dibanding varian lain. Varian ini memiliki 30 mutasi, paling banyak mutasinya dibanding varian lain.
Seperti apa sih sebenarnya varian Pirola ini? Lantas, apa saja gejalanya?
Sejauh ini demam tercatat menjadi gejala paling khas dalam gelombang pandemi COVID-19 yang bermula pada Maret 2020. Sejak awalnya, virus Corona belum ada kaitan dengan varian Pirola, termasuk induknya yakni varian Omicron.
Di samping itu hingga kini, belum ada bukti yang menyebut varian Pirola berisiko memicu gejala serius, atau risiko kematian yang besar pada pasien COVID-19.
“Sejauh ini, tampaknya tidak ada peningkatan keparahan pada jenis COVID-19 ini, dan individu tersebut tidak dirawat di rumah sakit,” lapor Pusat Pengendalian Penyakit British Columbia dikutip dari Daily Voice, Senin (4/9/2023).
Di samping itu, gejala COVID-19 dengan infeksi varian Pirola diyakini mirip dengan gejala Omicron pada umumnya. Gejala tersebut berupa:
– Batuk
– Sakit tenggorokan
– Sakit kepala
– Pilek
– Bersin
Lantas, akankah bisa kabur dari proteksi vaksin COVID-19? Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan bahwa vaksin COVID terbaru akan tersedia pada pertengahan September ini.
Awalnya, vaksin tersebut ditujukan untuk subvarian Omicron XBB.1.5. Namun, kini varian yang bermunculan di tengah masyarakat di antaranya yakni Pirola, berbeda dengan yang disoroti pada awal mula pengerjaan vaksin tersebut.
Untuk selengkapnya silahkan kunjungi artikel aslinya Disini ya