Tim ilmuwan dari King’s College London baru-baru ini membuat terobosan signifikan dalam studi kosmologi dengan menemukan bukti keberadaan jenis baru dari materi gelap di pusat galaksi Bima Sakti. Temuan ini didasarkan pada pengamatan awan hidrogen bermuatan positif yang terdeteksi di wilayah tersebut.
Gas hidrogen, yang umumnya bersifat netral, menunjukkan adanya sumber energi yang mengionisasi gas tersebut, memberikan petunjuk bahwa materi gelap mungkin berinteraksi dengan materi biasa melalui cara yang belum pernah dipahami sebelumnya.
Penelitian ini menemukan materi gelap yang dimaksud memiliki massa jauh lebih kecil daripada yang selama ini diperkirakan, yang dikenal sebagai WIMPs (Weakly Interacting Massive Particles). Para ilmuwan berhipotesis, interaksi antara partikel materi gelap ini dapat menghasilkan partikel bermuatan, yang pada gilirannya mengionisasi gas hidrogen. Penemuan ini tidak hanya menantang teori-teori yang ada tentang materi gelap, tetapi juga membuka jalan untuk pemahaman yang lebih dalam mengenai komponen misterius alam semesta.
Dengan adanya bukti baru ini, para ilmuwan berharap dapat menjelaskan lebih lanjut tentang fenomena-fenomena misterius di alam semesta, termasuk sinyal sinar-X dengan energi 511-keV yang telah lama menjadi teka-teki di pusat galaksi kita. Jika hipotesis ini terbukti benar, maka penemuan ini dapat mengubah paradigma tentang bagaimana alam semesta berfungsi pada level fundamental.
Misteri Kosmologi
Keberadaan materi gelap merupakan salah satu misteri besar dalam kosmologi modern. Diperkirakan, materi gelap membentuk sekitar 85 persen dari total massa alam semesta, meskipun hingga kini keberadaannya masih belum dapat diamati secara langsung.
Materi gelap disebut ‘gelap’ karena tidak memancarkan, menyerap, atau memantulkan cahaya dengan cara yang dapat dideteksi. Para ilmuwan hanya dapat menyimpulkan keberadaannya berdasarkan efek gravitasi yang ditimbulkan terhadap benda-benda langit seperti galaksi dan gugus galaksi.
Dalam konteks penelitian ini, penemuan awan hidrogen bermuatan positif di pusat galaksi memberikan sinyal bahwa ada interaksi yang lebih kompleks antara materi gelap dan materi biasa. Hal ini menunjukkan mungkin ada mekanisme lain yang memungkinkan materi gelap untuk berinteraksi secara lebih aktif daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Sumber: https://www.merdeka.com/dunia/berkat-petunjuk-awan-hidrogen-ilmuwan-temukan-jejak-materi-gelap-baru-di-pusat-galaksi-bima-sakti-350013-mvk.html?page=2